Bagaimana pun, orangtua dan guru harus paham beberapa hal mendasar mengenai Internet. Sebab kalau tidak, orangtua dan guru kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam menyikapi anak didiknya yang sudah Internet-minded. Sebuah kajian mengenai penerapan ICT (Information and Communication Technology) di sekolah yang di dalamnya termasuk Internet, menganalisa perubahan-perubahan atau penyesuaian-penyesuaian yang mau tidak mau harus dilakukan oleh para guru. Dalam bentuk tabel disajikan seperti di bawah ini:
Internet untuk orangtua dan guru |
Yang harus diperhatikan dalam melakukan monitoring atau supervisi penggunaan internet oleh anak adalah:
a.Di mana fasilitas Internet ada di sekolah? Di perpustakaan, ruang Internet, di kelas, di ruang multi media? Siapa yang melakukan pengawasan terhadap penggunaan Internet?
b.Bagaimana bunyi peraturan di setiap tempat tersebut?
c.Apa resiko-resikonya? E-mail berantai? Chatting? Akses ke situs-situs yang tidak sesuai? Posting hal-hal yang tidak baik mengenai seseorang secara terbuka? Bagaimana dengan kemungkinan pelanggaran hak cipta?
d.Apakah software filter diaktifkan? Bagaiman cara kerjanya? Bagaimana dengan resiko filter yang terlalu ketat sehingga situs yang bermanfaat malah tidak bisa diakses dan sebaliknya bila terlalu longgar sehingga banyak situs yang tidak cocok yang bisa terakses. Apa yang dilakukan apabila siswa ingin mengakses situs yang di-blok?
e.Bagaimana peraturan mengenai download? Apakah siswa sudah diberitahu mengenai kemungkinan file yang di-download terkena virus dan kemudian menyebar?
f.Apakah nama lengkap siswa, foto, nomor telpon sekolah, rumah, nama orangtua, alamat, dan sebagainya juga ditampilkan dalam website sekolah?
g.Bagaimana dengan kemungkinan mereka akan mendapatkan gangguan dari orang yang tidak bertanggungjawab?
Salah satu langkah paling praktis yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengurangi pemanfaatan Internet untuk kepentingan non-kependidikan adalah dengan memasang filter. Filter ini bekerja dengan cara menyaring kata-kata atau alamat situs yang sebelumnya sudah didefinisikan untuk dicegah agar tidak bisa ditampilkan. Misalnya saja kalau siswa mengetikkan kata-kata seperti ‘sex’, ‘porn’, ataupun ‘breast’ dalam search engine, maka bisa dipastikan tidak ada website yang dapat ditampilkan.
Bagi keluarga maka biasanya peraturan untuk anak dalam berinternet: menempatkan komputer di ruang keluarga, membatasi jam pemakaian, tidak mengakses situs tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, tidak memberikan identitas personal kepada orang asing atau website yang belum dikenal.
0 Response to "Penting pemahaman internet untuk orangtua dan guru"
Post a Comment
Berkomentarlah yang Bijak.... Untuk memajukan blog ini Terimakasih